Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, Namun jika digunakan dengan baik, sekali saja sudah cukup.

Wednesday, 12 June 2013

“Mari Budayakan BERTANYA”

19:51 Posted by dhiny dewantara
Saya yakin, ketika anda mendengar kata-kata di atas maka anda akan bertanya-tanya. Kenapa kita harus membudayakan bertanya? Untuk apa? Dan apa  menfaatnya untuk kita? apabila benar, maka saat ini anda sudah maju satu langkah. Kenapa? karena anda sudah mulai mengembangkan budaya bertanya dalam diri anda. Selamat..dan mari kita langkahkan kaki kita untuk maju ke langkah kedua, ketiga dan seterusnya. Lantas bagaimana langkah kedua, ketiga, dan seterusnya? Apabila anda masih mau membudayakan bertanya dalam diri anda maka baca tuntas artikel ini.

Langkah selanjutnya adalah mari kita kembalikan diri kita ke masa kecil. Loh..ko bisa? Bukankah dengan kembali ke masa anak-anak ini justru membuat kita melangkah mundur. Eit, tunggu dulu..yang saya maksud disini adalah mengembalikan sifat-sifat baik di masa kecil kita yang saat ini mulai terkikis. Sifat apa itu? Oke..mari kita coba kembali ke masa kecil dulu. “ketika kecil dulu aku mempunyai keinginan dan impian yang besar, dan saat ini ketika aku besar aku mempunyai impian dan keinginan yang kecil”. Anda boleh setuju dan juga boleh tidak setuju dengan kata-kata di atas. Namun pada kenyataannya memang demikian, saya yakin ketika kecil kita mempunyai impian-impian besar, namun seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia, impian tersebut semakin terdegradasi sehingga impian-impian kita menjadi kecil. Bayu dulu mempunyai keinginan menjadi astronot, namun setelah dia bertambah dewasa pikiran realitasnya mulai membatasi sehingga saat ini dia hanya ingin bekerja atau menjadi pegawai di perusahaan. Oleh karena itulah saat ini dirasa penting untuk dapat memunculkan kembali sifat masa kecil kita yang penuh dengan impian. karena saya yakin setiap orang yang “besar” berasal dari impian yang “besar” pula.

Di atas adalah gambaran salah satu sifat waktu kecil kita yang seharusnya kita munculkan kembali. Disamping sifat tersebut ada salah satu sifat lagi yang seharusnya kita munculkan kembali saat ini. Sifat apa itu? Itu adalah sifat keingintahuan. Anda dapat membuktikannya dengan melihat anak-anak kecil disekitar anda, mungkin adik anda, tetangga anda ataupun juga anak anda sendiri (apabila sudah punya). Saya yakin anak-anak tersebut sering bertanya pada orang lain terkait dengan hal-hal baru yang belum mereka ketahui. Dan perilaku seperti ini tidak dilakukan hanya sekali dua kali, tapi kerap kali. Dan bahkan terkadang mereka menanyakan sesuatu yang mungkin kita sendiri sulit untuk menjawab dan menjelaskannya.

Lantas kenapa rasa keingintahuan ini penting untuk kita munculkan kembali?

Keingintahuan yang ditunjukkan oleh kebiasaan bertanya merupakan karakteristik para individu sukses pada umunya. Keingintahuan ini juga lah yang mendorong para ilmuan untuk melakukan penelitian dan kemudian mendasari munculnya berbagai temuan dalam ilmu pengetahuan. Setidaknya beliau-beliau telah menjadi bukti bagi kita. seperti newton misalnya, banyak orang yang melihat buah jatuh, tetapi mungkin hanya ia yang mempertanyakannya. Keingintahuannya inilah yang mengantarkannya menemukan sebuah teori gravitasi. Kemudian Fred Smith pendiri federal expres menemukan inspirasi berdirinya perusahaannya dengan pertanyaan sederhana, “mengapa tidak ada satu pun pengiriman express yang bisa di andalkan?”, Henry Ford memperoleh jalan suksesnya dengan bertanya “mengapa belum ada mesin mobil yang bersilinder delapan?, dan mungkin yang lebih konyol lagi adalah Thomas Alfa Edison yang sampai dianggap idiot oleh orang-orang disekitarnya karena sifat keingintahuannya yang cukup besar dengan pertanyaan-pertanyaannya yang dianggap aneh pada saat itu. Pada saat kecil, Thomas sempat bertanya pada gurunya “kenapa ayam berbulu dan manusia tidak berbulu?, kenapa bulu manusia berbeda dengan bulu ayam?, dan bagaimana bulu ayam dapat menempel ditubuhnya?”. Dengan pertanyaan-pertanyaan dan keingintahuannya inilah beliau-beliau dapat meraih sukses dibidangnya masing-masing.

Sekarang tergantung anda, karena sekali lagi PILIHAN ada pada diri kita masing-masing. Apakah kita akan tetap JALAN DI TEMPAT dan mencari bukti atau melanjutkan LANGKAH dan menjadi BUKTI-BUKTI selanjutnya. TERIMA KASIH..
0 Comments
0 Comments
Comments