Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, Namun jika digunakan dengan baik, sekali saja sudah cukup.

Wednesday 20 May 2020

TANYA JAWAB Penulis Buku Jalan Terbaik

06:33 Posted by dhiny dewantara


Pada tulisan kali ini kita akan mengulas dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai Buku Jalan Terbaik. Tulisan ini diharapkan dapat membuat kita menjadi lebih dekat dengan Buku Jalan Terbaik. Mari simak!

Buku jalan terbaik ini membahas tentang apa?
Ya, jadi buku ini berisi tentang masalah atau persoalan hidup dan bagaimana kita menghadapi atau menyikapinya. Kita tahu sebagai manusia tentu kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah. dalam hidup ini tentu kita akan dihadapkan dengan berbagai persoalan, yang mungkin itu datang silih berganti. Nah buku ini dapat membantu kita menentukan sikap yang tepat dalam menyikapi persoalan-persoalan tersebut.
Buku ini terdiri dari beberapa BAB, diantaranya Hidup & masalah, fase menerima, membangun kesadaran, bangkit dari masalah, menjadi bahagia dan terakhir adalah langkah perubahan.

Apakah buku ini bisa dibaca untuk semua kalangan?
Kalau ada orang bilang saat ini sedang ramai dengan mobil sejuta umat, nah mungkin saya juga bisa bilang bahwa buku ini adalah buku sejuta umat. Kenapa? Karena memang buku ini cocok atau bisa dibaca oleh semua kalangan dan dengan berbagai latar belakang, baik itu dari pendidikan, usia, dan budaya. Sehingga saya rasa semua orang bisa membaca buku ini, tidak peduli berapa usianya, apa rasnya, atau pun yang lainnya.

Buku jalan terbaik kan berisi pengalaman hidup, kenapa tertarik untuk mengangkat pengalaman hidup menjadi sebuah buku?
Seperti yang tertulis dilembar terakhir dalam buku ini, bahwa saya adalah orang yang bisa dibilang sangat menghargai sebuah pengalaman. Menurut saya pengalaman hidup adalah sesuatu yang tidak akan pernah ada duanya. Sesuatu yang hanya akan terjadi satu kali selama kita hidup. Karena hari ini akan selalu berbeda dengan hari esok, lusa dan seterusnya. Sehingga sangat disayangkan apabila sesuatu yang berharga ini berlalu begitu saja. Itulah kenapa saya mengangkat pengalaman hidup menjadi sebuah buku.

Kenapa judulnya jalan terbaik? Kenapa tidak aku dan masa lalu atau judul yang lainnya?
Kenapa jalan terbaik? Jalan terbaik, sebetulnya adalah sebuah perumpamaan bahwa apa pun yang kita alami dalam hidup merupakan jalan terbaik yang Tuhan pilihkan untuk kita. Mungkin kita menganggap persoalan hidup yang menimpa kita sebagai sesuatu yang buruk, tapi bisa jadi itu adalah yang baik dan bahkan mungkin yang terbaik untuk kita. Saya percaya Tuhan lebih tahu tentang kita dan hidup kita dari pada diri kita sendiri.

Berapa lama proses penulisan buku ini dan apa kesulitannya?
Buku ini saya tulis kurang lebih satu tahun terakhir, tepatnya setelah momen penting yang juga menjadi pokok bahasan dalam buku ini terjadi. tetapi ada juga beberapa tulisan yang sudah saya tulis cukup lama, berhubung karena adanya keterkaitan sehingga saya tambahkan dalam pembahasan buku ini.
Kesulitannya ya? Mungkin karena ini adalah buku pertama, sehingga pada awal-awalnya sempat merasa kurang percaya diri dengan tulisan sendiri. Namun berkat dukungan dari beberapa orang dan keluarga sehinga kemudian mulai muncul keberanian dan tekad untuk menyelesaikan buku ini.

Ini kan buku pertama, apa yang memotivasi sehingga menulis buku dan menerbitkannya?
Sebetulnya dulu mungkin tidak pernah terbesit untuk menjadi seorang penulis apalagi sampai menerbitkan sebuah buku. Karena dulu saya merasa bahwa saya adalah orang yang lebih suka mendengar dan berbicara dari pada membaca & menulis. Tapi kemudian saya sadar bahwa menulis itu adalah kemampuan, sehingga harusnya saya bisa melatih diri saya. Dan kemudian juga saya menyadari bahwa buku itu juga penting, karena buku adalah salah satu bentuk legacy seseorang. Bisa jadi orangnya sudah tidak ada tapi pemikiran-pemikiran orang tersebut yang tertuang dalam sebuah buku bisa jadi masih akan hidup ditengah orang banyak.

Bagian mana dari buku ini yang menurut penulis paling berkesan?
Sebetulnya semua bagian dalam buku ini penting dan berkesan bagi saya. Tetapi kalau ditanya bagian mana yang paling berkesan mungkin saya akan memilih pada judul ‘Ubah Fokusnya & Bersyukur’. Kenapa? Disana terdapat kalimat yang menurut saya cukup dalam, kalimat tersebut adalah ‘Saat itu kami lupa, ketika kami merasa masalah kami itu berat, ada orang yang justru pernah berada diposisi yang jauh lebih berat dari kami. Dan kami lupa, bahwa ketika kami kehilangan, ada orang yang justru tidak pernah mendapatkan’.
Kalimat ini menjadi sangat berkesan karena dihasilkan dari sebuah perenungan yang cukup dalam terhadap masalah yang saya hadapi. Dan yang membuatnya lebih berkesan lagi adalah karena pemikiran inilah yang kemudian merubah sudut pandang saya dalam melihat masalah yang saya hadapi waktu itu.

Buku ini kan diterbitkan saat dunia terlebih Indonesa sedang mengalami wabah corona/covid 19 dan keuntungan dari penjualannya pun akan di donasikan untuk terdampak Covid, mungkin bisa diceritakan?
Saya tidak pernah menyangka bahwa penerbitan buku ini akan bersamaan dengan wabah yang terjadi dan tentu itu pasti bukanlah harapan saya dan pasti juga bukan harapan kita semua. Draft Buku ini sebetulnya selesai kurang lebih bulan januari dan untuk penerbitannya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Saya memang berharap buku ini dapat terbit pada bulan april, karena bulan april adalah bulan yang spesial terlebih terkait dengan peristiwa yang menginspirasi penulisan buku ini. Dan saya memang sengaja untuk tidak menunda peluncuran buku ini walaupun ditengah kondisi yang serba sulit seperti sekarang. Justru karena itulah kemudian muncul keinginan dan komitmen untuk sekaligus mendonasikan keseluruhan keuntungan dari penjualan buku ini untuk terdampak covid. Semoga bermanfaat bukunya dan bermanfaat juga donasinya.

Apa harapan penulis dari diterbitkannya buku ini?
Sejujurnya saya tidak memiliki ekspektasi yang terlalu muluk-muluk tentang buku ini. Dari awal penulisan buku ini saya hanya mempunyai harapan, semoga buku ini akan dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Semoga adanya buku ini dapat mendatangkan inspirasi dan memunculkan motivasi untuk setiap orang yang membaca sehingga menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi persoalan hidup. Karena seperti yang tertulis dalam buku ini ‘Realitas kehidupan yang harus kita terima, bahwa hidup tidak akan pernah lepas dari masalah dan ujian’. Sehingga jadikan diri kita siap dan jadikan diri kita kuat.

Caranya bagaimana? Temukan jawabannya dalam buku ini.

Sunday 10 May 2020

BUKU JALAN TERBAIK 'INSPIRASI memperkaya sudut pandang anda dalam menghadapi PERSOALAN HIDUP'

00:52 Posted by dhiny dewantara

Buku Jalan terbaik adalah satu buku yang berisikan tulisan-tulisan inspiratif yang dapat memperkaya sudut pandang kita dalam menghadapi sebuah persoalan hidup. Penulis merasa perlu menuliskan buku ini karena sadar bahwa manusia tidak akan pernah lepas dari masalah. Dalam buku ini pembaca akan menemukan hal-hal yang diperlukan dalam menghadapi masalah dan bagaimana bisa bangkit dari masalah serta menjadikan diri kita lebih baik lagi sehingga menjadi bahagia.
Jalan terbaik, judul tersebut merupakan sebuah perumpamaan bahwa apa pun yang kita alami dalam hidup, merupakan jalan yang terbaik yang dipilihkan oleh Tuhan untuk kita. Terkadang kita melihat masalah sebagai sesuatu hal yang buruk, padahal bisa jadi itu adalah yang terbaik untuk kita. Hanya saja kita sebagai manusia penuh keterbatasan, terkadang juga terbatas untuk membaca apa yang Tuhan berikan kepada kita dalam hidup ini.

Respon Pembaca:

Alhamdulillah, buku jalan terbaik mendapatkan respon yang cukup baik dari pembacanya. Berikut adalah respon pembaca setelah membaca buku Jalan Terbaik:

Pemabaca 1: Buku ini memberikan sudut pandang baru dalam menghadapi masalah hidup. Beberapa kisah di buku ini menyadarkanku bahwa masalah hidupku bukan satu-satunya yang besar. Beberapa orang mengalami masalah yang berbeda denganku namun juga tidak mudah. Buku yang cocok dibaca di bulan Ramadhan ini, terlebih lagi dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk ngabuburit rame-rame.

Pembaca 2: Belum dapat setengah saya membaca buku ini, saya sudah sedikit ikhlas dengan kenyataan hidup yang selama 13 tahun saya mencari jawaban kenapa hidup saya begini, dan kenapa begitu. Buku ini sangat membuka cara pandang dan cara berpikir dalam menghadapi masalah. Terima Kasih.

Bagi teman-teman yang sudah membaca buku ini dapat juga memberikan respon dengan menulis komentar di bawah atau juga menguploadnya di media sosial yang teman-teman punya dengan tujuan semoga semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari Buku ini. Terima Kasih. 

Salam Hangat Dari Penulis Buku Jalan Terbaik!

Friday 25 October 2019

POPOK mengancam STABILITAS kehidupan

19:06 Posted by dhiny dewantara

Sedikit Sharing hasil diskusi pagi kemarin di kantor. Diskusi kami membahas soal popok. Ya betul, popok. Anda memang tidak sedang salah baca atau saya juga tidak sedang salah ketik atau 'typo'. Kenapa popok? Popok bukan lagi hanya menjadi urusan para emak-emak saja, tapi saat ini popok sudah menjadi urusan gubernur, negara, bahkan dunia. Loh..kok bisa?

Adanya popok sekali pakai memang dirasa sangat membantu para ibu yang masih memiliki bayi atau balita. Apalagi bagi para ibu yang tidak memiliki banyak waktu dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tanpa bantuan babysitter. Keberadaan Popok sekali pakai menawarkan solusi tepat untuk setidaknya mengatasi masalah seringnya mengganti celana ketika bayi buang air. Ini seperti paket komplit, mudah, murah & praktis. Mudah mendapatkannya, murah harganya, dan praktis cara pakainya. Alih-alih ingin mendapatkan paket komplit tadi, tapi justru mengorbankan faktor lain yang tidak kalah penting, yaitu soal lingkungan.

Banyaknya penggunaan popok sekali pakai sayangnya tidak disertai dengan kesadaran sekaligus kecakapan pengelolaan limbah setelah pemakaian. Bayangkan, dijawa timur saja terdapat 800.000 bayi usia 0 sampai 3 tahun, dan setiap bayi rata-rata memakai 4 popok sehari, sehingga diperkirakan 3,2 juta popok digunakan setiap harinya di jawa timur. Ingat, itu baru satu hari dan hanya di jawa timur, belum di daerah yang lain. Bayangkan berapa banyak limbah popok sekali pakai yang ada di Indonesia dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, atau bahkan 1 tahun? Silahkan hitung sendiri. Ironisnya lagi sampah popok sekali pakai tidak semuanya dikelola dengan baik. Kebanyakan justru memenuhi sungai, saluran air, atau bahkan laut. Menurut riset Bank Dunia pada 2017 popok sekali pakai menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut setelah sampah organik. Padahal kita tahu bahwa bahan popok sekali pakai mempunyai potensi untuk dapat mencemari lingkungan dan bahkan dapat mengganggu kesehatan manusia.

Dampak yang sudah pasti terlihat apabila sampah popok dibuang di sungai atau laut  adalah akan adanya kemungkinan kerusakan atau tercemarnya lingkungan yang juga merupakan habitat dari berbagai ikan dan makhluk hidup yang lainnya. Salah satunya yang sudah terjadi adalah berubahnya kodrat ikan. seperti yang ditemukan di sungai brantas, bahwa ditemukan sekitar 20% ikan disana mengalami intersex, atau satu tubuh ada 2 kelamin. Belum lagi soal ditemukannya kandungan mikroplastik dalam tubuh ikan. Dimana diperkirakan sekitar 80% ikan di sungai brantas ketika dibelah perutnya maka ditemukan kandungan mikroplastik di dalamnya. Bayangkan apabila itu dikonsumsi oleh tubuh manusia, maka lambat laun pasti akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Apa yang melatar belakangi dan bagaimana solusinya?

Ini adalah hasil diskusi kami:

Yang melatar belakangi perilaku membuang sampah disungai:
  • Adanya faktor ketidak tahuan dari masyarakat tentang dampak dan bahanya membuang sampah popok sembarangan.
  • Adanya mitos atau budaya turun temurun di masyarakat bahwa popok itu jangan dibakar atau dibuang ditempat sampah, tapi harus dibuang disungai agar sikecil tidak suleten (sakit gatal).
  • Ketidak tahuan masyarakat tentang cara tepat pengelolaan limbah/sampah popok setelah pemakaian.
Solusinya:
Setidaknya ada empat hal yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi kami, yaitu:
  • Mendorong para orang tua untuk mengurangi pengguanaan popok sekali pakai. Karena bagaimana pun pada dasarnya popok sekali pakai diperuntukkan untuk kondisi tertentu (misal ketika dalam perjalanan atau ketika ada acara) bukan untuk digunakan dalam keseharian. Dengan begitu maka diharapkan dapat menekan jumlah sampah popok yang ada.
  • Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara perlakuan pada popok yang telah dipakai. Dimana popok harus dibersihkan dan dibuang di tempat sampah (kalau bisa disediakan tempat sampah khusus popok)
  • Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak dan kerugian apabila membuang sampah di sungai atau disaluran air.
  • Mendorong pemerintah untuk membuat regulasi mengenai penangan sampah (salah satunya sampah popok) agar dapat dikelola dengan lebih profesional. Misal dibuatkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
Ini adalah hasil diskusi yang kami lakukan. Kami memang bukan ahli dibidang ini. Kami hanya bagian dari masyarakat yang juga merasa gelisah akan masalah ini dan berharap dengan diskusi dapat memicu kepedulian, terlebih kepedulian dan kesadaran dari kami dan orang disekeliling kami terlebih dahulu. Terima kasih.