Di dalam buku ilmu pengetahuan, sebuah
tinjauan filosofis karangan A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua dijelaskan bahwa
filsafat dipahami sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan untuk mencari
kebenaran. Dambaan ini muncul dalam sikap kritis untuk selalu mempersoalkan apa
saja untuk sampai pada kebenaran yang paling akhir, yang paling mendalam. Tetapi
justru menariknya, jawaban yang paling akhir dan mendalam ini tidak pernah akan
ditemukan. Mengapa demikian? Kembali lagi pada sifat dasar dan hakikat dari
filsafat sebagai sikap terus mencari, sikap mempertanyakan, termasuk
mempertanyakan dan meragukan kembali kebenaran yang telah ditemukan. Dari sini
maka terjadilah proses bertanya dan menjawab kemudian bertanya dan menjawab
lagi secara terus menerus tanpa henti. Bahkan dalam filsafat pada dasarnya pertanyaan
itu sendiri adalah sebuah jawaban. Hal ini menunjukkan filsafat sebagai sebuah
cara berpikir yang terbuka, terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali.
Karena itulah kemudian filsafat dianggap
sebagai sesuatu yang berawal dari pertanyaan dan berakhir dengan pertanyaan.
Filsafat adalah sebuah tanda tanya dan bukan sebuah tanda seru.
Apabila filsafat disebut sebagai sifat
bertanya, Lantas apa bedanya filsafat dengan ilmu yang lainnya? Bukankah dalam
semua ilmu orang juga cenderung mempertanyakan sesuatu? Benar, apabila kita
melihat sejarah, pada awalnya filsafat itu meliputi semua ilmu yang ada. Akan
tetapi lama-kelamaan terciptalah satu persatu ilmu yang mengkaji secara khusus
terhadap masalah tertentu. Sampai pada akhirnya terwujudlah berbagai ilmu
pengetahuan yang mendasarkan penyelidikannya secara empiris dan eksperimental yang
mandiri sehingga terlepaslah meraka dari filsafat sebagai induknya. Namun hal
tersebut tidak lantas membuat pengaruh dari filsafat menghilang. Karena pada
dasarnya sifat dasar filsafat yang selalu bertanya dan mempertanyakan segala
sesuatu telah merasuki berbagai cabang ilmu yang pada awalnya merupakan bagian
dari filsafat. Dan karena itulah semua ilmu kemudian memiliki kecenderungan dasar
yang dimiliki oleh filsafat yaitu mempertanyakan sesuatu. Tapi memang terdapat
perbedaan mendasar dalam sikap bertanya dalam filsafat dengan sikap bertanya
dalam ilmu pengetahuan yang lainnya. Dimana sikap bertanya dalam filsafat lebih
bersifat umum dan mendasar, sedangkan dalam ilmu pengetahuan lainnya yang
dipertanyakan hanya dari sudut pandang ilmu yang bersangkutan. Filsafat yang
dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan inilah yang kemudian memunculkan
peryataan bahwa filsafat datang sebelum
dan sesudah ilmu pengetahuan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
filsafat datang sebelum ilmu pengetahuan karena semua ilmu khusus telah memulai
sebagai bagian dari filsafat yang kemudian menjadi dewasa dan mandiri, sampai
akhirnya terlepas dari filsafat sebagai induknya. Sedangkan filsafat datang
sesudah ilmu pengetahuan karena semua ilmu akan menghadapi
pertanyaan-pertanyaan yang mengatasi batas-batas spesialisasi mereka. Dan
pertanyaan-pertanyaan itu merupakan manifestasi dari arti sempit filsafat yang
merupakan science of science. Dimana
tugas utamanya memberikan analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan
konsep-konsep sains dan mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian
pengetahuan.