Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, Namun jika digunakan dengan baik, sekali saja sudah cukup.

Monday, 15 October 2012

01:14 Posted by dhiny dewantara
SAVE GENERASI MUDA” Penerus Bangsa

Tentu kita masih ingat dengan kasus Apriyani Susanti, pengendara Xenia “maut” di Halte Tugu Tani Jakarta. Kala itu Apriyani diduga tidak berkonsentrasi dan lalai dalam mengendarai mobilnya sehingga mengakibatkan berujung maut bagi delapan warga dan mengakibatkan lima orang pejalan kaki lainnya mengalami luka secara serius di jalan M Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Dalam pemeriksaan Apriyani Susanti dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Akhir-akhir ini masyarakat lagi-lagi di gemparkan dengan kasus serupa. Kali ini pelakunya adalah seorang wanita cantik yang ternyata diketahui berprofesi sebagai model majalah pria dewasa. Kejadian ini terjadi pada kamis, (11/10/2012) pukul 17.30 WIB di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat. Dalam kejadian itu, setidaknya mengakibatkan 7 orang mengalami luka ringan, dimana diantaranya terdiri dari polisi lalu lintas, pejalan kaki, dan pedagang kaki lima. Pelaku yang diketahui bernama Novi Amalia, warga Penjaringan, Jakarta diduga mabuk dan stress saat mengendarai mobil Honda Jazz merah dengan nomor polisi B 1864 POP. Novi Amalia mengalami halusinasi saat mengendarai mobilnya akibat pengaruh alkohol dan narkoba yang dikonsumsinya.
Berdasarkan dua kejadian di atas setidaknya memberikan gambaran bagi kita tentang bahayanya “virus” yang sedang melanda negeri ini, yaitu NARKOBA. Saat ini, narkoba tidak hanya telah merugikan penggunanya tetapi juga bagi orang lain disekitarnya. Setidaknya dari dua kejadian tersebut telah mengakibatkan delapan nyawa tak berdosa harus melayang dan 12 orang lainnya mengalami luka berat dan ringat karena kelalaian dari pengguna barang haram ini. Tidak hanya itu, narkoba saat ini merupakan salah satu permasalahan serius negeri ini karena dikhawatirkan akan dapat merusak generasi penerus bangsa. Fakta menyebutkan, Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) mencatat sebanyak lima juta jiwa menjadi pengguna dan pencandu Narkoba di Indonesia pada tahun 2012 dengan pengguna yang dominan dari kaum professional muda, kalangan dengan usia yang produktif.
Fakta lain menyebutkan bahwa jumlah pengguna narkoba di Indonesia tiap tahun terus mengalami peningktan. Berdasarkan hasil survey BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 1,99 persen atau sekitar 3,3 juta orang dari penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun. Pada tahun 2010, angka prevalensi tersebut meningkat menjadi 2,21 persen atau 3,8 juta orang. Dan pada tahun 2015, diproyeksikan akan meningkat menjadi 2,8 persen atau 5,1 sampai 5,6 juta orang. Jumlah ini pun merupakan jumlah yang diketahui atau terdeteksi melalui survey, sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah yang sebenarnya lebih besar. Karena bagaimanapun pengguna narkoba itu seperti gunung es, dimana ada permukaan gunung yang Nampak secara kasat mata namun ada juga bagian gunung yang berada di bawah permukaan yang tidak Nampak secara kasat mata. Sehingga tidak menutup kemungkinan masih banyak pengguna narkoba yang tidak terdeteksi melalui survey yang mungkin jumlahnya juga cukup besar.
Melihat dari gambaran di atas maka sudah barang tentu masalah narkoba menjadi salah satu permasalahan besar negeri yang juga membutuhkan perhatian khusus oleh semua pihak. Kalau mungkin dalam dunia politik saat ini muncul pernyataan “SAVE KPK” untuk menyelamatkan negeri ini dari ganasnya KORUPTOR, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk juga meneriakkan “SAVE GENERASI MUDA” untuk menyelamatkan negeri ini dari ganasnya NARKOBA.

0 Comments
0 Comments
Comments