“SAVE GENERASI MUDA” Penerus Bangsa
Tentu kita masih ingat dengan kasus Apriyani
Susanti, pengendara Xenia “maut” di Halte Tugu Tani Jakarta. Kala itu Apriyani
diduga tidak berkonsentrasi dan lalai dalam mengendarai mobilnya sehingga
mengakibatkan berujung maut bagi delapan warga dan mengakibatkan lima orang
pejalan kaki lainnya mengalami luka secara serius di jalan M Ridwan Rais,
Jakarta Pusat. Dalam pemeriksaan Apriyani Susanti dinyatakan positif
menggunakan narkoba.
Akhir-akhir ini masyarakat lagi-lagi di
gemparkan dengan kasus serupa. Kali ini pelakunya adalah seorang wanita cantik
yang ternyata diketahui berprofesi sebagai model majalah pria dewasa. Kejadian
ini terjadi pada kamis, (11/10/2012) pukul 17.30 WIB di wilayah Taman Sari,
Jakarta Barat. Dalam kejadian itu, setidaknya mengakibatkan 7 orang mengalami
luka ringan, dimana diantaranya terdiri dari polisi lalu lintas, pejalan kaki,
dan pedagang kaki lima. Pelaku yang diketahui bernama Novi Amalia, warga
Penjaringan, Jakarta diduga mabuk dan stress saat mengendarai mobil Honda Jazz
merah dengan nomor polisi B 1864 POP. Novi Amalia mengalami halusinasi saat
mengendarai mobilnya akibat pengaruh alkohol dan narkoba yang dikonsumsinya.
Berdasarkan dua kejadian di atas setidaknya memberikan
gambaran bagi kita tentang bahayanya “virus” yang sedang melanda negeri ini,
yaitu NARKOBA. Saat ini, narkoba tidak hanya telah merugikan penggunanya tetapi
juga bagi orang lain disekitarnya. Setidaknya dari dua kejadian tersebut telah
mengakibatkan delapan nyawa tak berdosa harus melayang dan 12 orang lainnya
mengalami luka berat dan ringat karena kelalaian dari pengguna barang haram
ini. Tidak hanya itu, narkoba saat ini merupakan salah satu permasalahan serius
negeri ini karena dikhawatirkan akan dapat merusak generasi penerus bangsa.
Fakta menyebutkan, Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) mencatat sebanyak
lima juta jiwa menjadi pengguna dan pencandu Narkoba di Indonesia pada tahun
2012 dengan pengguna yang dominan dari kaum professional muda, kalangan dengan
usia yang produktif.
Fakta lain menyebutkan bahwa jumlah pengguna
narkoba di Indonesia tiap tahun terus mengalami peningktan. Berdasarkan hasil
survey BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI, angka prevalensi penyalahgunaan
narkoba di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 1,99 persen atau sekitar 3,3 juta
orang dari penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun. Pada tahun 2010, angka
prevalensi tersebut meningkat menjadi 2,21 persen atau 3,8 juta orang. Dan pada
tahun 2015, diproyeksikan akan meningkat menjadi 2,8 persen atau 5,1 sampai 5,6
juta orang. Jumlah ini pun merupakan jumlah yang diketahui atau terdeteksi
melalui survey, sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah yang sebenarnya lebih
besar. Karena bagaimanapun pengguna narkoba itu seperti gunung es, dimana ada
permukaan gunung yang Nampak secara kasat mata namun ada juga bagian gunung
yang berada di bawah permukaan yang tidak Nampak secara kasat mata. Sehingga
tidak menutup kemungkinan masih banyak pengguna narkoba yang tidak terdeteksi
melalui survey yang mungkin jumlahnya juga cukup besar.
Melihat dari gambaran di atas maka sudah barang
tentu masalah narkoba menjadi salah satu permasalahan besar negeri yang juga
membutuhkan perhatian khusus oleh semua pihak. Kalau mungkin dalam dunia
politik saat ini muncul pernyataan “SAVE KPK” untuk menyelamatkan negeri ini
dari ganasnya KORUPTOR, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk juga
meneriakkan “SAVE GENERASI MUDA” untuk menyelamatkan negeri ini dari ganasnya
NARKOBA.