Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, Namun jika digunakan dengan baik, sekali saja sudah cukup.

Friday, 17 August 2012

16:41 Posted by dhiny dewantara

#SUKSES & GAGAL#

Kedua kata di atas seolah-olah telah menjadi sebuah pasangan kata yang serasi dan tidak dapat terpisahkan. Sukses dan gagal ibaratnya adalah sepasang sisi mata uang. Dimana keduanya adalah sisi yang berbeda dan bertolak belakang namun tidak dapat terpisahkan, saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan.
Kerap kali banyak orang menganggap bahwa sukses adalah sesuatu yang subyektif, karena setiap orang mempunyai definisi sukses yang berbeda-beda. Namun bukan berarti sukses tidak mempunyai definisi secara “universal”. Menurut hemat saya, mungkin definisi yang paling tepat dan bijak untuk menjelaskan kata tersebut adalah “pencapaian dari sebuah tujuan”. Sehingga munculnya perbedaan dalam mendefinisikan kata tersebut terlebih dikarenakan tujuan setiap orang yang berbeda. Mungkin bagi anda menjadi kaya dengan hidup yang serba mapan adalah sebuah kesuksesan, karena memang tujuan dalam hidup anda adalah itu. Namun menjadi kaya dengan hidup yang serba mapan belum tentu menjadikan orang lain merasa sukses, karena tujuan yang ingin mereka raih berbeda dengan tujuan anda.
Hal diatas senada dengan bagaimana orang-orang berusaha mendefinisikan kata gagal. Kata gagal kerap kali juga memunculkan multi-perception. Dimana hampir setiap orang memiliki persepsi yang berbeda dan memunculkan definisi yang berbeda pula. Namun sekali lagi bukan berarti kata tersebut juga tidak mempunyai makna secara “universal". Mungkin kata yang tepat untuk mendefinisikan kata gagal adalah “tidak berhasil atau tidak tercapai”. Sehingga apabila didefinisikan secara detail gagal adalah sebuah ketidakberhasilan atau tidak tercapainya sebuah tujuan.
Apabila melihat penjelasan di atas, maka seseorang akan dapat dikatan sukses apabila tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya dapat tercapai. Begitu juga sebaliknya seseorang akan dikatakan gagal apabila tujuan-tujuan yang telah ditentukannya, tidak dapat tercapai.
Penulis yakin upaya mendefinisakn kedua kata di atas belum memuaskan anda, karena mungkin anda mempunyai definisi yang berbeda. Tidak salah dan sah-sah saja. Namun yang perlu dipahami dan digaris bawahi adalah sebuah ketidakberhasilan upaya dalam meraih tujuan itu tetap adalah sebuah kegagalan, dan kegagalan tersebut akan menjadi kegagalan yang sebenarnya ketika anda benar-benar menyerah dan berhenti atas upaya yang anda lakukan. Namun ketika anda masih berupaya dan melakukan suatu usaha setelah anda gagal itu bukanlah kegagalan yang sebenarnya, melainkan kegagalan yang mungkin akan mengantarkan anda pada kesuksesan.
Misalnya ada orang yang ingin memiliki usaha rumah makan yang besar, namun dalam upayanya merintis rumah makan tersebut, ia mengalami kegagalan, usahanya mengalami pailit dan memaksanya untuk gulung tikar. Orang tersebut akan dapat dikatakan mengalami kegagalan yang sebenarnya ketika dia memutuskan untuk berhenti dan tidak melakukan usaha apapun. Namun apabila orang tersebut masih berupaya dan melakukan segala sesuatu untuk meraih tujuannya memiliki usaha rumah makan yang besar maka itu bukanlah kegagalan yang sebenarnya.
Sehingga yang terpenting adalah bukan karena anda gagal, namun bagaimana membuat kegagalan yang anda alami tidak menjadi kegagalan yang sebenarnya, melainkan menjadikannya sebagai batu loncatan dan lecutan semangat untuk meraih kesuksesan.

“KEGAGALAN seharusnya merupakan BATU LONCATAN dan bukan BATU SANDUNGAN.” ~Abraham Lincoln, Presiden Amerika Ke-16, 1809 – 1865)
0 Comments
0 Comments
Comments