Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, Namun jika digunakan dengan baik, sekali saja sudah cukup.

Friday, 24 March 2017

Melihat Kebawah Dan Bahagia

02:25 Posted by dhiny dewantara
Apa yang membuat kita bahagia? Harta? Tahta? Pasangan yang cantik/tampan? Benarkah itu semua yang akan membuat kita bahagia? Saya pernah berangan-angan, betapa bahagianya kalau saya mempunyai HP dengan keluaran terbaru. Dan ketika saya sudah mendapatkan HP yang saya inginkan, saya memang senang, tetapi hanya sebatas senang, tidak lebih. Dan Itu pun tidak bertahan lama. Sekali lagi, benar kah harta benda yang membuat kita bahagia?. Kemudian tahta, logikanya kalau memang tahta (pangkat, jabatan, pamor) yang membuat kita bahagia, maka seharusnya tidak ada presiden, pemimpin perusahaan atau artis yang bunuh diri dengan berbagai alasan. Tapi kenyataannya, tidak sedikit kita temukan pemimpin/pejabat Negara, artis, dan CEO perusahaan yang mengakhiri hidup dengan sebab dan alasannya masing-masing. Terakhir, pasangan hidup yang cantik/tampan, betul kah itu yang membuat kita bahagia? Kalau ya, betapa kasihannya kita, karena ketika pasangan kita sudah tidak cantik/tampan lagi maka habis sudah masa aktif bahagia kita.

Ada satu cerita, dalam sebuah keluarga terdapat 3 bersaudara, namanya adalah Tono, Tini, dan Toni. Pada suatu hari Tini kehilangan antingnya. Tono dan Toni yang melihat adiknya (Tini) terlihat sedang sibuk mencari anting di halaman rumah pun merasa kasihan dan kemudian menawarkan bantuan.

Tono   : Tini, kamu sedang mencari apa?
Tini     : ini kak, antingku hilang.
Toni  : oh, ya sudah mari kita cari bersama..Tono, kamu mencari disebelah sana, Tini mencari disebelah sini, dan aku disana.

Setelah sekitar 1 jam mencari kesana-kemari, antingnya Tini pun tidak kunjung ditemukan. Tono yang sudah mulai capek, mulai berpikir kalau adiknya Cuma mengerjai mereka berdua.

Tono   : Tini, kamu benar kehilangan anting?atau jangan-jangan kamu hanya mengerjai kita saja.
Tini    : betul kak, lihat ini…(sembari menunjukkan telinganya yang memang hanya menggunakan anting sebelah)
Toni  : memang hilangnya dimana? toni yang tidak lain merupakan kakak tertua bersuha untuk menengahi dan mencarikan solusi.
Tini      : Hilangnya di dalam rumah kak.
Toni     : Terus kok kamu nyarinya di luar rumah?
Tini      : ya kak, soalnya di dalam rumah gelap, kalau disini (di luar rumah) kan terang.
Tono & Toni : Wuaduh…


Apa maksud dari cerita di atas? Bisa jadi selama ini kita seperti Tini, yaitu sama-sama salah alamat. Kalau Tini salah alamat ketika mencari anting, sedangkan kita salah alamat dalam mencari kebahagiaan. Kita beranggapan bahwa sumber kebahagiaan itu berada diluar diri kita (harta, tahta, pasangan, dll), padahal sebenarnya sumber kebahagiaan itu justru ada di dalam diri kita sendiri, yaitu didalam hati kita masing-masing. Karena Kebahagiaan itu diciptakan bukan dicari. Lantas bagaimana caranya menciptakan kebahagiaan? Untuk bersyukur kita tidak harus menunggu bahagia terlebih dahulu, tetapi justru dengan bersyukur maka kita akan bahagia. So..caranya menciptakan kebahagiaan adalah dengan bersyukur, bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini, optimis dalam menatap masa depan dan bersemangat ketika mewujudkan impian. Ibaratnya, dalam hidup ini kita harus melihat kebelakang, melihat kebawah, melihat kedepan, dan melihat keatas. Melihat kebelakang untuk belajar, melihat kebawah untuk bersyukur, melihat kedepan untuk optimis, dan melihat keatas untuk membuat kita bersemangat. 
0 Comments
0 Comments
Comments