Apa yang membuat kita bahagia? Harta? Tahta? Pasangan yang
cantik/tampan? Benarkah itu semua yang akan membuat kita bahagia? Saya pernah
berangan-angan, betapa bahagianya kalau saya mempunyai HP dengan keluaran
terbaru. Dan ketika saya sudah mendapatkan HP yang saya inginkan, saya memang
senang, tetapi hanya sebatas senang, tidak lebih. Dan Itu pun tidak bertahan lama.
Sekali lagi, benar kah harta benda yang membuat kita bahagia?. Kemudian tahta,
logikanya kalau memang tahta (pangkat, jabatan, pamor) yang membuat kita
bahagia, maka seharusnya tidak ada presiden, pemimpin perusahaan atau artis
yang bunuh diri dengan berbagai alasan. Tapi kenyataannya, tidak sedikit kita
temukan pemimpin/pejabat Negara, artis, dan CEO perusahaan yang mengakhiri
hidup dengan sebab dan alasannya masing-masing. Terakhir, pasangan hidup yang
cantik/tampan, betul kah itu yang membuat kita bahagia? Kalau ya, betapa
kasihannya kita, karena ketika pasangan kita sudah tidak cantik/tampan lagi
maka habis sudah masa aktif bahagia kita.
Ada satu cerita, dalam sebuah keluarga terdapat 3 bersaudara,
namanya adalah Tono, Tini, dan Toni. Pada suatu hari Tini kehilangan antingnya.
Tono dan Toni yang melihat adiknya (Tini) terlihat sedang sibuk mencari anting di
halaman rumah pun merasa kasihan dan kemudian menawarkan bantuan.
Tono : Tini, kamu
sedang mencari apa?
Tini : ini kak, antingku
hilang.
Toni : oh, ya sudah mari
kita cari bersama..Tono, kamu mencari disebelah sana, Tini mencari disebelah sini,
dan aku disana.
Setelah sekitar 1 jam mencari kesana-kemari, antingnya Tini
pun tidak kunjung ditemukan. Tono yang sudah mulai capek, mulai berpikir kalau
adiknya Cuma mengerjai mereka berdua.
Tono : Tini, kamu
benar kehilangan anting?atau jangan-jangan kamu hanya mengerjai kita saja.
Tini : betul kak, lihat
ini…(sembari menunjukkan telinganya yang memang hanya menggunakan anting
sebelah)
Toni : memang
hilangnya dimana? toni yang tidak lain merupakan kakak tertua bersuha untuk
menengahi dan mencarikan solusi.
Tini : Hilangnya di
dalam rumah kak.
Toni : Terus kok
kamu nyarinya di luar rumah?
Tini : ya kak,
soalnya di dalam rumah gelap, kalau disini (di luar rumah) kan terang.
Tono & Toni : Wuaduh…
Apa maksud dari cerita di atas? Bisa jadi selama ini kita
seperti Tini, yaitu sama-sama salah alamat. Kalau Tini salah alamat ketika
mencari anting, sedangkan kita salah alamat dalam mencari kebahagiaan. Kita beranggapan
bahwa sumber kebahagiaan itu berada diluar diri kita (harta, tahta, pasangan,
dll), padahal sebenarnya sumber kebahagiaan itu justru ada di dalam diri kita
sendiri, yaitu didalam hati kita masing-masing. Karena Kebahagiaan itu
diciptakan bukan dicari. Lantas bagaimana caranya menciptakan kebahagiaan? Untuk
bersyukur kita tidak harus menunggu bahagia terlebih dahulu, tetapi justru
dengan bersyukur maka kita akan bahagia. So..caranya menciptakan kebahagiaan
adalah dengan bersyukur, bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini, optimis
dalam menatap masa depan dan bersemangat ketika mewujudkan impian. Ibaratnya,
dalam hidup ini kita harus melihat kebelakang, melihat kebawah, melihat kedepan,
dan melihat keatas. Melihat kebelakang untuk belajar, melihat kebawah untuk
bersyukur, melihat kedepan untuk optimis, dan melihat keatas untuk membuat kita
bersemangat.