Tempat aman bagi anak
semakin sulit di negeri ini. Kejahatan siap mengintai dimana pun berada. Uniknya
lagi keluarga yang seharusnya menjadi benteng bagi anak dari kerasnya dunia
luar, justru semakin kesini semakin terkikis fungsinya. Akhir-akhir ini fakta
menunjukkan bahwa kejahatan kepada anak justru kerap kali dilakukan oleh orang-orang
terdekat, diantaranya adalah anggota keluarga sendiri. Lantas dimana lagi kami
bisa berlindung? Dimana lagi kami bisa mengadu? Dimana? tanya sang anak, lugu...!!!
Papa, mama dimana kah
kau berada? aku melihatmu tapi tak bisa merasakan kehadiranmu. Secara fisik
kalian hadir tetapi secara fungsi kalian tak berisi. aku seperti orang asing di
rumahku sendiri. Rumah besar dengan perabotan serba ada tapi sepi akan tawa
hangat bahagia. Semua sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Andaikan kalian
mendengar haru tangisku ketika hendak tidur. Aku rindu pelukanmu, aku rindu
belaianmu, aku rindu kecupan dan ucapan ‘selamat malam’ mu. Semoga kalian
mendengar suara hati ku.
Preman: hei, anak kecil sini lo.
Si anak kecil: eehm...ya..ada apa kak? (sambil gemeteran karena
takut)
Preman: sini..bagi duitnya..
Si anak kecil: ehm..gak punya kak, sudah habis buat jajan.
Preman: alah..alasan lo..sini kasih gak.
Datanglah kakek-kakek tua.
Sang kakek: hei..lo..beraninya sama anak kecil, sini kalau
berani lawan gua.
Preman: haaaa...!!!!!
Ayo angkat ‘senjata’ perangi kekerasan pada anak..!!!