Jum’at, 19 April 2013 – Kelangkaan
BBM jenis solar nampaknya masih terjadi di berbagai daerah di jawa timur. Hal
ini dapat terlihat dari masih banyaknya SPBU di beberapa daerah yang masih
kehabisan bahan bakar jenis tersebut. Dalam perjalanan saya kemarin dari kota
Bojonegoro menuju kota Malang saya pun disuguhi oleh pemandangan yang hampir
sama di setiap SPBU yang saya lewati. Seperti yang terjadi pada SPBU di daerah
Babat, di jalan Raya Ngimbang dan jalan raya Ploso.
Keadaan pun semakin bertambah parah ketika
menjelang sore hari. Antrean kendaraan di beberapa SPBU pun semakin panjang.
Bahkan di beberapa SPBU seperti di SPBU yang terletak di jalan raya Ploso
antrean mencapai sekitar 1 Km. Antrean ini meliputi mobil-mobil pribadi, dan
kendaraan umum lainnya, namun kebanyakan lebih di dominasi oleh
kendaraan-kendaraan besar seperti truk pengangkut barang. Tidak hanya
kendaraan-kendaraan roda empat yang mengantre untuk membeli solar, beberapa
orang pun terlihat mengantre dengan membawa jirigen. Hal ini membuat
kemungkinan terjadinya kecurangan dengan penimbunan yang dilakukan oleh
beberapa oknum pun semakin besar.
Kelangkaan yang terjadi beberapa
pekan ini diperkirakan karena adanya pengurangan stok yang dilakukan oleh
pemerintah terutama untuk bahan bakar solar bersubsidi. Apapun alasannya, sudah
seharusnya permasalahan ini segera mendapat perhatian dan solusi dari
pemerintah. Karena apabila keadaan ini masih terus berlangsung akan sangat
merugikan masyarakat. Terlebih bagi masyarakat yang dalam kesehariannya membutuhkan
bahan bakar jenis tersebut, seperti jasa transportasi, industri, dan pertanian.
Tidak hanya itu, pemerintah nampaknya harus benar-benar mengawal permasalahan
ini agar tidak dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk mengambil keuntungan dari
kelangkaan yang ada, seperti kemungkinan penimbunan ataupun penjualan dengan
harga yang mahal.
Beberapa foto yang saya ambil di
sebuah SPBU:
|
|
|